
Cerpen Koran Tempo, 24 Juni 2012 – oleh Pierre Mejlak
KALI
ini Livia membangun sebuah kota. Ini kota pertama setelah sebelumnya dia membuat
sebelas pulau berturut-turut yang kini dikumpulkannya di dalam sebuah wadah
merah lembut yang dia ambil dari laci di samping ranjangnya ketika ayahnya
pergi minum kopi pada petang hari meninggalkannya sendirian. Livia mengeluarkan
sebuah peta dan menunjuk suatu tempat di dalamnya. Nah, kini dia ...